Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo mendapat kepecayaan dari LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah sebagai tempat penyelenggaraan “Asistensi Tata Kelola Sarana Prasarana Perguruan Tinggi Dalam Mendukung Program MBKM Tahun 2022 Angkatan II” yang diikuti 40 Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Tengah. Selasa (21/6/2022).
Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H. Dalam sambutannya, bersamaan dengan pembukaan acara peluncuran sarana dan prasarana UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi, Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020, pada Pasal 36 dan 68 tentang Tanah dan Bangunan, terungkap. Standar sangat penting. Di sisi lain, Permendikbud No. 7 Tahun 2020 mengatur tentang standar minimal pembentukan, perubahan, dan pencabutan izin perguruan tinggi swasta. Pasal 11 mengacu pada lahan, ruang kelas dan laboratorium.
“Sarana dan prasarana menjadi topik dalam hal tata kelola perguruan tinggi swasta. Banyak pengalaman di LLDIKTI topik dalam persengketaan perguruan tinggi antara yayasan dengan pengelola. Mungkin yayasan mengaku lahan masih milik pribadi pengelola mengoptimalkan juga menganggap punya perguruan tinggi banyak jadi konflik,” terangnya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa LLDIKTI sebagai perantara ingin menghindari sengketa yang timbul dari sengketa tanah. Untuk itulah pihaknya mulai mengembangkan sistem aplikasi yang dapat diakses dan ditampilkan pada sistem tersebut.
”Acara ini sebagai sharing seasion bagaimana mengelola sarana dan prasarana yang baik. Sarana dan prasarana juga jadi titik referensi tim pengembangan kurikulum MBKM,” ujarnya.
Sementara itu, Profesor Farida Nugrahani selaku Rektor dari Universitas Veteran Bantara Sukoharjo, mengatakan penunjukkan Universitas Veteran Bantara Sukoharjo oleh LLDIKTI dipandang sebagai wadah untuk menerapkan dukungan manajemen bagi institusi infrastruktur pendidikan tinggi yang mendukung Program MBKM 2022 Angkatan II. Ia mampu mengelola sarana prasarana dan pandai melapor ke lokasi LLDIKTI. Selain itu, ia juga diminta untuk berbagi best practice dengan universitas lain agar dapat berbagi manfaat.
“Para peserta melihat bagaimana sarana dan prasarana yang kita miliki yang diperoleh melalui hibah pemerintah. Kita memiliki rusunawa, lab bahasa, lab perkayuan di Fakultas Teknik, lab micro dan sebagainya kebetulan hibah dari pemerintah,” jelasnya.
Ia berkesempatan untuk berbagi pengalaman perguruan tinggi swasta yang dapat menerima hibah pemerintah, seperti Laboratorium Hidrologi Fakultas Teknik, satu-satunya Laboratorium Hidrologi milik universitas di Jawa Tengah.
“Sebagai tuan rumah dalam kegiatan LLDIKTI menjadi pemicu semangat bagi kami untuk terus menjadi lebih baik dan mengejar kalau ada kekurangan-kekurangan. Kesempatan ini juga kami gunakan beriteraksi memberi masukan dan permohonan kepada LLDIKTI apa yang menjadi kesulitan kami,” ungkapnya.
Dalam mendukung pengelolaan fasilitas perguruan tinggi, Edi Sugito dan Dwi Rayahu Suprapti yang hadir sebagai Narasumber 1 Kementerian Keuangan dan Direktur Barang Milik Negara (DJKN) Kanwil DIY Jawa Tengah, berbagi pengelolaan. tentang manajemen dan tata kelola BMN (Barang Milik Negara) sebagai acuan sarana dan prasarana perguruan tinggi. Ir. Yos Wahyu Harinta, M.Si selaku Narasumber 2 memaparkan best practice penerapan dan pengelolaan sarana dan prasarana untuk mendukung pembelajaran MBKM (Medeka Belajar Kampus Merdeka).
Menurut salah satu peserta kegiatan LLDIKTI dari Politeknik Piksi Ganesha, Rudi Muhammad Maulana menyampaikan kesannya terkait kunjungannya ke Univet Bantara Sukoharjo. Beliau menyapaikan kepuasaannya terhadap fasilitas dan sarana prasana yang ada di univet ini, terutama fasilitas di UKM-UKM nya yang cukup lengkap, asrama khusus putri, dan perpustakan yang cukup luas. (Tim UnivetPos)