SUKOHARJO – Minggu (12/6/2022) pelaksanaan kegiatan outing class Kepenyiaran Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Ilmu Komunikasi Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo di Pendopo Alas Karet Polokarto.
Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Dewi Kusumaningsih, SS, M.Hum., selaku dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, beliau menghadirkan tiga pemateri yang piawai dalam bidangnya antara lain Ibu Henny Sri Kusumawati, S.Sos, MIKom yang juga salah satu Dosen FISIP Univet Bantara, Dr. Wiwik Yulianti pakar kepenyiaran sekaligus Dosen FIB UNS, dan yang terakhir bapak Sofyan Yuli Antonius, S.Sos sebagai praktisi penyiar radio.
Peserta gedung kegiatan keseluruhan adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia berkumpul di depan kampus B Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo sebelum berangkat. Seluruh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia berangkat menuju lokasi sekitar pukul 07.50 WIB bersama Dr. Dewi Kusumaningsih, SS, M. Hum. Setelah sampai di lokasi para peserta langsung mempersiapkan semua alat yang diperlukan seperti pemasangan MMT, tikar untuk duduk, dan sound system.
Acara dimulai sekitaran jam 09.30 WIB dengan moderator saudari Ratri Aulia, dilanjutkan sambutan-sambutan, dimulai dari saudara Naufal sebagai ketua panitia, sambutan dari Dr. Dewi Kusumaningsih, SS, M. Hum., dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Setelah sambutan, dilakukan perkenalan dari tiga pemateri yang telah hadir. Pada kesempatan mempersembahkan Dr. Dewi Kusumaningsih, SS, M.Hum., menambahkan kepada mahasiswa:
“ Kami hadirkan narasumber atau instruktur yang piawai memberi ilmunya kepada para mahasiswa untuk bisa menambah soft skill kepenyiaran,” jelasnya. Beliau juga menyampaikan tujuan dari kegiatan outing class kepenyiaran ini yaitu belajar dan mengalami,
“Setidaknya kita sudah belajar dan mengalaminya. Paling tidak bisa menjadi batu loncatan jika mereka mendalami penyiar profesional,” sambungnya.
dengan yang disampaikan Dr. Dewi Kusumaningsih, SS, M.Hum., Bapak Sofyan Yuli Antonius, S.Sos juga menyampaikan tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk melatih olah suara, olah rasa serta olah penafasan yang menjadi patokan untuk menjadi penyiar yang profesional .
“Bukan hanya penyiar tetapi bisa menjadi dubber (pengisi suara), reporter, dan host dalam acara-acara” tulisnya.
Pada kegiatan outing class kepenyiaran ini ada tiga kegiatan inti dengan tiga pemateri yang berbeda, seperti olah nafas, senam vokal, dan olah rasa. Untuk kegiatan olah nafas peserta dibagi menjadi dua tim, dan akan dipandu oleh ibu Henny dan teman-teman program studi Ilmu Komunikasi yang juga merupakan bagian dari Give Radio Univet Bantara.
Peserta dibagi menjadi dua tim, tim dipisah ada yang satu tim di halaman parkiran yang dipimpin oleh crew Give Radio dan satu tim di halaman belakang pendopo yang dipimpin langsung oleh ibu Henny. Pada kesempatan ini perserta diajari olah nafas sekitar ada 12 olah nafas.
“Tujuan dari kegiatan adalah agar tidak grogi saat melakukan kepenyiaran, ataupun mulut kaku saat berbicara,” kata Agus salah satu dari bagian crew Give Radio.
Setelah kurang lebih 45 menit perserta melakukan olah nafas. Peserta kembali lagi ke pendopo untuk istirahat sejenak dan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan kedua yaitu, senam vokal yang langsung oleh Dr. Wiwik Yulianti. Beliau mengatakan bahwa penyiar tidak hanya berbicara tapi juga harus mengatur vokalnya,
“Penyiar tidak hanya berbicara, tapi juga harus mengatur vokalnya. Vokal yang berhubungan dengan nafas. Logikanya kita bernafas seperti mengisi udara ke balon,” .
Lebih lanjut, Dr. Wiwik Yulianti menyampaikan tentang bagaimana membuat suara lebih lama menggunaka dialog, semua itu harus dilakukan dengan kedisiplinan yang ketat,
“Semua bisa berbiacara, tapi bagaimana membuat suara lebih lama menggunakan diagframa. Harus adak kedisiplinan saat kepenyiaran. Setelah melatih vokal seorang penyiar juga harus melatih artikulasi, intonasi, latihan pengucapan kata per kata,” sambungnya.
Kemudian di pemateri ketiga yang dipimpin oleh bapak Sofyan Yuli Antonius, S.Sos., mengajarkan tentang persiapan mental dan psikologi sebelum melakukan siaran agar kondisi perasaan dan pikiran tenang sehingga dalam siaran tetap terjaga konsentrasi dan perasaan selalu gembira.
“Bagaimanapun keadaannya seorang penyiar ketika siaran harus dalam perasaan senang dan tenang. Melatihnya dengan cara olah rasa melalui pengaturan pernafasan,” ujarnya.
Kegiatan ini sangat penting diselenggarakan untuk para mahasiswa dalam rangka menambah informasi terkait dunia kepenyiaran sehingga dapat memberikan bekal dengan cara melakukan transfer ilmu melalui pelatihan tersebut, sehingga mahasiswa juga memiliki kompetensi dalam menjadi penyiar radio. Sebagaimana disampaikan oleh Dr. Wiwik Yulianti bahwa:
“Keterampilan penyiar adalah orang yang mampu membawakan atau menyiarkan program radio dengan mudah dan tepat sasaran dengan melibatkan akal, pikiran, ide dan kreativitasnya sendiri yang mana yang didapatkan dan dikembangkan melalui latihan dan juga pengalaman.” tukas Dr. Wiwik Yulianti.